Tuesday, October 4, 2011

Fenomena BoyBand

Setelah sempat beberapa tahun terus dilanda virus band pop melayu, kali ini giliran demam boyband sedang melanda mayoritas pendengar Indonesia terutama kaum remaja. Laiknya jamur yang tumbuh subur di musim hujan, boybandpun tumbuh subur ditengah kejenuhan masyarakat akan music melayu.

Dan seperti biasa fenomena ini dimanfaatkan oleh beberapa orang untuk mengeruk keuntungan. Para produser mulai berlomba untuk mengorbitkan boyband – boyband baru dengan tujuan utama mencari rupiah dan mengesampingkan kualitas. Bahkan tidak jarang boyband baru dibentuk oleh produser music secara instant untuk memanfaatkan “kebodohan” masyarakat Indonesia yang seleranya gampang berubah.

Fenomena ini sangat menyedihkan karena menandakan bahwa remaja Indonesia mungkin sudah kehabisan sosok berkualitas yang bisa dijadikan idola. Bayangkan saja, remaja Indonesia kini mayoritas mengidolakan boyband sedangkan rata – rata boyband di Indonesia bisa dikatakan memiliki kualitas pas–pasan dibidang tarik suara. Jarang kita lihat boyband benar – benar menyanyi secara langsung diacara televisi, kebanyakan mereka hanya melakukan gerakan bibir atau lipsing. Padahal boyband seharusnya memiliki keunggulan bisa menyanyi dan menari pada saat yang bersamaan. Bahkan tidak jarang diantara mereka jelas memperlihatkan jika mereka hanya bermodal tampang yang enak dipandang. Lagu yang mereka bawakan rata-rata adalah lagu standar yang biasanya tidak memiliki makna mendalam dan terkesan hanya “menjual” reff. Jadi jangan terkejut jika boyband hanya memiliki satu lagu saja kemudian menghilang setelah pendengarnya bosan.

Selera music remaja Indonesia memang bisa dikatakan terus mengalami kemunduran. Mereka lebih memilih mengidolakan boyband ketimbang mengidolakan penyanyi – penyanyi lain yang jelas memiliki kualitas mumpuni. Bahkan sering kita lihat remaja putri sampai menangis tersedu – sedu hanya karena tidak bisa melihat boyband idolanya, apakah yang mereka pikirkan???

Perlu kita ingat bahwa masyarakat indonesia pada umumnya sempat terpesona oleh fenomena lipsing sinta-jojo keong racun dan fenomena polisi berdendang ala Briptu Norman kamaru. Hal ini menandakan memang sedang terjadi krisis idola yang berkualitas di dunia music indonesia.

Seharusnya boyband yang berani terjun di dunia music indonesia adalah boyband yang benar-benar berkualitas. Kita tunggu saja sampai kapan mereka akan bertahan di negeri ini yang mayoritas pendengarnya memiliki selera musik yang buruk.

Sumber : Bikin Kaget

Friday, September 9, 2011

Interview With Scott Raynor (ex Blink 182)

I think the greatest misconception was that I was fired for drinking. I received a phone call from Mark, Tom, and Rick (manager), one afternoon after a recent tour. They gave me an ultimatum to quit drinking and go into rehab. I didn't think I needed to go to rehab so I asked for the weekend to think about it, they agreed. I went out and got drunk. After that weekend I realized that I had a drinking habit that I needed to break so I told them I would go to rehab but they said they didn't trust me. So I asked if there was anything I could do to stay in the band and they said no. So I was never given a reason. Another misconception is that I am somehow upset or bitter about this. When they said they wouldn't trust me to quit drinking I realized that I was not in the company of friends. And I wouldn't have wanted to be in a band whom [sic] are not my friends.

#scott raynor

Sumber

Monday, August 29, 2011

Haruskah Kita Memakai Baju Baru Di Hari Lebaran?

Lebaran, Idul Fitri, adalah perayaan besar untuk umat muslim di dunia, begitu pula di negara kita Indonesia ini. Setiap tahun anak-anak pasti banyak yang mendapatkan uang saku dari saudara-saudaranya. Tentu saja mereka senang dengan semua itu. Namun apakah orang tua mereka senang? Belum tentu juga kan? Bayangkan apabila orang tua mereka tidak mampu, pasti ada tekanan batin disana. Tradisi lebaran kian menjadi tekanan untuk keluarga yang kesulitan dalam bidang ekonomi, apalagi dalam wilayahnya menerapkan gaya hidup glamor. Malu apabila tetangganya bisa beli, namun dirinya tidak.

Siapa yang membuat tradisi lebaran seperti ini sih? Apa Nabi Muhammad dulu juga berpakaian selalu baru saat lebaran ya? Kan bisa mengundang tindakan kriminal saat kehidupan glamor itu menuntut dipuaskan, namun kita tidak bisa memenuhinya dengan cara yang halal. Orang yang bekerja di kota besar, kemudian ingin mudik, memiliki rasa malu apabila tidak membawa sekedar oleh-oleh, atau uang saku untuk dibagikan pada saudara yang lebih muda. Niatnya kadangkala tidak ingin malu dan pede saja, namun aku sendiri pernah mendengar desas desus saudaraku sendiri yang berkata, “medhit yo paklik kae, aku ndak disangoni” (pelit ya paman itu, aku tidak diberi uang saku).

Lhah, jika si paman mendengar kata-kata saudaraku itu, apakah si paman (setidaknya) merasa tersengat hatinya? Lha wong aku saja yang ndak dirasani merasa sakit hati dengan perkataan itu tadi, hingga akhirnya ikut bicara kalau mungkin saja beliau pas ndak dapat rejeki dan berusaha menjelaskannya dengan bahasa halus. Hiihh… Sebenarnya ini merupakan mindset dari kecil, yang terus-menerus ditanamkan pada diri setiap anak yang baru lahir. Pernah melihat orang tua tidak memakai baju baru saat lebaran, namun rela ngutang untuk membelikan anaknya sandal baru belum? Sayang sekali, aku juga belum pernah. Tapi yakinlah pasti ada hal seperti ini terjadi dalam masyarakat kita.

Untuk lebaran kali ini, aku sebenarnya ndak ngurus mau baju baru atau baju butut. Mau celana jeans baru, atau celana jeans jebol kebanggaanku. Niat untuk sholat Ied dan bersilaturahmi pada saudara, kerabat, dan teman adalah yang utama. Tidak untuk pamer baju, pamer barang baru, pamer BlackBerry baru, atau yang lainnya.
Hmm… aku nulis ini supaya yang lagi kesulitan ekonomi ndak usah panik cari utangan atau repot-repot ngerampok. Coba deh dicari baju andalanmu, dicuci bersih, disetrika sampe licin dan diberi pewangi *tapi jangan banyak-banyak*. Baru deh nanti kamu merasa lain dari biasanya, lebih merasa ngganteng dan cantik wes! Tak jamin 101%.

selamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir dan batin  _/\_

Monday, August 22, 2011

"DIK, AKU MEMANG INGIN MATI BERSAMAMU"

Inilah sebuah cerita asmara berujung darah. Karena kekasihnya menikah dengan pria lain, lelaki sok jagoan ini marah-marah. Bukan hanya ancaman, pisau pun bicara.

Benar kata orang, cinta memang buta. Saking butanya, bisa jadi gelap mata karena asmara ditolak. Itulah yang terjadi pada diri Agung Priyono (29) warga Jalan Bengawan Solo, Blitar (Jatim). Karena sakit hati tak bisa memiliki sang kekasih sebagai istri, Agung membabi buta menganiaya wanita yang sudah bersuami . Setelah itu, ia berusaha bunuh diri. Beruntung, keduanya masih bisa diselamatkan.

Cerita asmara berdarah ini terjadi Senin (10/10) lalu di Rumah Sakit (RS) Syuhada Haji, Blitar. Pagi itu Chuliati (28) yang sehari-hari berprofesi sebagai perawat, tengah sibuk mendampingi dokter melakukan pemeriksaan pasien. Belum lama ia mendampingi dokter, tiba-tiba Agung, mantan kekasihnya,datang menemui dirinya. "Kamu pilih aku atau Siswanto?" ujar Agung dengan nada keras dan tidak bersahabat.

KLIK - Detail Berkali-kali Siswanto mengutarakan pertanyaan itu. Melihat gelagat yang kurang baik, Chuliati mengajak Agung menuju ruang perawat. Chuliati mengku repot menjawab. Ia memang sudah jadi istri Siswanto. Di rahimnya juga bersemayam janin berusia empat bulan, buah cinta dengan suami yang menikahinya Juni 2005 lalu.

Namun, kalau menjawab 'Siswanto', Chuliati takut karena ia melihat sebilah pisau dari balik baju Agung, yang sepertinya sengaja ditunjukkan kepadanya. "Jadi saya kerepotan mau jawab apa? Saya hanya bisa berlaku halus supaya dia tak emosi," ujar Chuliati yang masih terbaring di RS. Syuhada, tempat biasa ia merawat pasien.

KALA PISAU BICARA
Kala itu, Chuliati berusaha menenangkan Agung. "Mas, sudahlah jangan malu-maluin. Masak di rumah sakit, kok, bawa-bawa pisau segala. Sudah jangan pakai gitulah," bujuk Chuliati. Bukan hanya Chuliati yang berusaha meredam emosi Agung. Yuli, kepala ruangan yang juga menyaksikan adegan itu, berusaha menenangkan Agung.

Mungkin merasa jengkel tak mendapat jawaban yang memuaskan hatinya, Agung mengeluarkan pisau dari balik bajunya. Secepat kilat pisau yang cukup besar itu diangkat tinggi-tinggi. Lalu, diayunkan dengan gerakan memotong jari-jarinya sendiri yag diletakkan di meja. Akibatnya, jari tengahnya langsung putus, sedangkan telunjuknya kiwir-kiwir.

Adegan mengerikan di depan matanya itu, membuat Chuliati nyaris pingsan. Belum sadar apa yang terjadi, Chuliati melihat Agung mengayunkan pisau ke tubuhnya. Berkali-kali sampai Chuliati tak ingat lagi. Yang pasti ia merasakah pedih karena luka di belakang telinga, perut bagian atas, dan dua jari tangan karena ia berusaha menangkis.

Samar-samar Chuliati juga melihat, Agung seperti orang kalap. Setelah itu, Agung merobek perutnya sendiri dengan pisau di tangannya sampai luka parah. Rupanya, Agung berniat mati bersama Chuliati. Setelah melukai dirinya sendiri, tubuh Agung lunglai dan jatuh terlentang. Pisau di tangannya sudah terlepas.

Saat itulah, Chuliati menggeliat dan berusaha berdiri. Menyaksikan Chuliati masih bertahan, Agung kembali beringas. Kembali pisau digenggam. Ia beberapa kali melukai paha kiri Chuliati. "Dia baru berhenti melukai saya,setelah ia tak berhasil menarik pisau yang menancap di paha saya," ujar Chuliati menceritakan peristiwa tragis itu. Di saat jatuh terlentang, Agung berkata, "Dik, aku memang ingin mati denganmu."

Seketika itu juga, RS gempar. Langsung saja Chuliati digotong rekan-rekannya masuk ruang operasi. Lukanya lumayan berat. Chuliati masih merasa beruntung karena anak dalam kandungannya tak ikut jadi korban. "Alhamdulillah, setelah dirontgent, bayi saya sehat-sehat saja," ujar Chuli.

Sementara itu, Agung yang juga bersimbah darah dibawa polisi ke RS Mardi Waluyo. Dari empat jarinya yang luka, hanya dua yang bisa diselamatlkan. Jari tengah dan telunjuk tak bisa disambung lagi. Sedangkan luka menganga di perut berhasil dijahit melalui proses operasi.

BERMULA SALING CURHAT
Mengapa peristiwa berdarah itu terjadi? Ceritanya ternyata cukup panjang dan berliku. Tragedi berdarah itu berawal dari hubungan asmara keduanya. Chuliati, sebenarnya adalah mantan kakak ipar Agung. Chuliati pernah menikah dengan Zainal Arifin yang tak lain adalah kakak kandung Agung. Pernikahan Chuliati dan Zainal retak. Puncaknya, tahun 2003 mereka pisah ranjang.

Menurut Chuliati, perpisahan itu dipicu karena suaminya tak punya pekerjaan. "Dia tak berusaha untuk mencari pekerjaan. Praktis hanya saya yang berusaha mencari nafkah. Bagi saya itu adalah persoalan prinsip karena menyangkut tanggung jawab suami. Saya pun memutuskan pisah darinya," ujar Chuliati menceritakan.

Nah, di penghujung perpisahan dengan suaminya, dalam waktu bersamaan Agung juga tengah bermasalah dengan istrinya. Ia yang semula tinggal bersama istrinya menjadi sering pulang ke rumah orang tuanya. Sama-sama bermasalah, keduanya saling curhat. "Ia juga menceritakan, rumah tangganya sedang retak," ujar Chuli polos.

Sering bertemu dan saling curhat, bertautlah kedua hati mereka. Mereka sama-sama mengisi kekosongan hati. Namun, setahun kemudian, Chuliati merasa ada gelagat kurang baik dalam diri Agung. Chuliati merasa dijadikan sapi perahan oleh Agung. "Dia selalu minta uang kepada saya, tapi dia sendiri tak mau kerja," tambahnya.

Selain itu, Chuli juga jengkel karena Agung berlaku kasar padanya. "Suatu kali, dia pernah kehilangan dompet. Dia yang enggak hati-hati, tapi justru saya saya yang dimarahi habis-habisan," ujar Chuliati seraya mengatakan, sepeda motornya sempat dijual oleh Agung dan uangnya dihabiskan.

Tak ada pilihan lain,Chuliati perlahan-lahan meninggalkan Agung. Chuliati juga menyarankan agar Agung kembali lagi kepada istri dan anaknya. "Saya pernah melihat, istri Agung datang ke rumah mertuanya. Saya curiga, sebenarnya Agung sudah pisah dari istrinya atau tidak. Kalau pisah, kok, istrinya masih datang ke rumah mertua. Makanya saya sarankan Agung untuk balik pada istrinya lagi saja," papar Chuli.

Namun, Agung tak mau cinta terlarang itu berakhir. Bahkan, Agung mengajak Chuliati untuk segera menikah. "Sebenarnya, saya tetap ingin pisah. Sayangnya, saya tak bisa tegas. Sebab, dia selalu mengancam akan membunuh kalau saya menolaknya," paparnya.

Wednesday, August 17, 2011

'Heello' Jejaring Sosial Mirip Twitter

Pendiri twitpic, Noah Everret meluncurkan jejaring mirip Twitter. Pria 27 tahun ini menyebut jejaring sosial miliknya Heello. Jejaring ini disambut luar biasa oleh para pengguna Twitter di Indonesia dan menjadi topik terpopuler.

Heello dan Twitter sangat mirip. Pengguna Heello bisa menemukan sejumlah kesamaan dengan twitter seperti dalam hal penulisan status yang maksimal hanya 140 karakter, menggunakan simbol "@" untuk nama dan jenis teman yang disebut listening dan listener.

Peluncuran Heello hanya sehari setelah twitter meluncurkan layanan berbagi foto. Layanan berbagi foto ini tentunya akan berkompetisi dengan pihak ketiga penyedia layanan foto berbasis twitter's API seperti twitpic yang dimiliki Noah.

"Kami membuat perusahaan heello sejak setahun lalu, dan sekarang kami meluncurkan layanannya," ping Noah kepada pendengar hellonya kemarin. Ping seperti halnya tweet dan pendengar serupa dengan pengikut (follower) dalam twitter.

Modifikasi hello nantinya akan terintegrasi dengan video sekaligus teks. Adapula fitur channel yang menggabungkan jenis-jenis pendengar seperti circle dalam google+. Noah, sebenarnya tidak berminat untuk melawan twitter, mungkin dia hanya ingin merayakan ulang tahunnya ke-27.

Tuesday, August 16, 2011

Apakah Indonesia Sudah Pantas Disebut Merdeka?

Kemerdekaan berasal dari kata merdeka yang menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) bermakna bebas (dari penghambaan, penjajahan dsb), berdiri sendiri, tidak terkena atau lepas dari tuntutan, tidak terikat, tidak tergantung pada orang lain atau pihak tertentu.
Apakah Indonesia sudah seperti itu?Secara tertulis dan pemikiran, negara kita ini sudah merdeka karena sudah memenuhi berbagai persyaratan negara yaitu: memiliki wilayah untuk ditempati, memiliki rakyat, memiliki pemerintahan yang berdaulat serta adanya pengakuan dari negara lain, tapi jika dilihat dari segi pemerintahanya, masyarakatya Indonesia 'menurut saya' belum bisa dikatakan merdeka.

Negara dapat disebut merdeka jika semua rakyat yang berada di negara tersebut terjamin dalam kehidupannya. Negara kita belum merdeka juga karena masih belum terbukanya di dalam sistem pemerintahan kepada rakyat. Satu lagi alasan negara kita belum merdeka karena masih banyak wakil-wakil rakyat yang hanya memihak kepada organisasinya sendiri atau hanya kalangannya sendiri. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea keempat yang menyatakan bahwa: “…dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa…” Pun dalam Pancasila sila ke lima yang berbunyi: “mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Dari kedua landasan filosofis dan landasan idiil Indonesia ini berarti sesungguhnya sejak awal proklamasi kemerdekaan, negara telah bertekad untuk menjamin kehidupan rakyatnya dalam berbagai bidang, baik sosial, ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Namun pada kenyataannya bagaimana? Menurut catatan BPS bahwa pada tahun 2004 jumlah penduduk miskin 16,66 % atau sekitar 30 juta jiwa. Pada tahun 2005, angka kemiskinan berkurang menjadi 16 % dari total jumlah penduduk Indonesia. Namun pada 2007 seiring dengan naiknya harga minyak dunia, jumlah penduduk miskin di Indonesia melonjak menjadi 39 juta orang, jumlah penduduk miskin mencapai 17,75 %. Sementara pada tahun 2010, persentase jumlah penduduk miskin berkurang jadi 13,33 % saja atau sekitar 31 juta jiwa. Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus 2009 sebanyak 237 juta jiwa. Meski pemerintah menunjukkan prestasi yang cukup signifikan, namun hal ini ironis dengan kondisi Indonesia yang luar biasa melimpah sumber daya alamnya. Masih segar dalam ingatan kita di tahun 2009 lalu bagaimana mengenaskannya kematian 92 orang di Yahukimo, Papua. Padahal kita mengetahui betapa kayanya Papua dengan PT Freeport yang bukan hanya menghasilkan tembaga sebenarnya, tapi juga emas dan peraknya. Ini menunjukkan betapa kurang tanggapnya negara terhadap kesulitan warganya. Seakan negara menutup mata dan telinga atas semua kasus ini sehingga entah bagaimana akhir kasus ini sekarang. Negara kita belum merdeka, indikator lain adalah juga karena masih belum terbukanya di dalam sistem pemerintahan kepada rakyat. Transparansi APBN masih merupakan hal yang paling mustahil diketahui rakyatnya sendiri. Seakan masyarakat bukan pihak yang perlu tahu kemana dana-dana yang berasal dari berbagai pajak itu lenyap namun tak bersisa dan tak meninggalkan pembangunan yang nyata. Alokasi 20 % APBN sebagai dana pendidikan masih menjadi cita-cita yang entah kapan akan terwujud, karena dalam kenyataannya akses pendidikan masih sulit digapai masyarakat menengah ke bawah. Namun patut kita apresiasi putra putri terbaik bangsa ini yang sering mewakili Indonesia ke ajang internasional dalam berbagai event dan lomba. Ini membuktikan bahwa putra putri terbaik kita memberikan secercah harapan bahwa dengan prestasinya. Mengutip pidato presiden ketika peringatan hari teknologi nasional, 11 Agustus lalu yang menyatakan bahwa di tahun 2030 Indonesia akan mencapai peringkat kelima dunia dalam bidang teknologi setelah Cina, Amerika, India dan Korea. Ini bukan hal yang mustahil karena sesungguhnya sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia sesungguhnya kita sudah siap dengan semua ini hanya tinggal daya dukung dari semua kalangan. Namun, sebelum mengangankan itu semua (meski mari kita berharap bahwa ini akan benar-benar terjadi) renungkan satu pertanyaan ini: bagaimana kita bisa mencapai peringkat kelima jika pemimpinnya masih sulit memimpin? Dan hakikatnya pemimpin adalah representasi dari rakyat yang dipimpinnya. Jika pemimpin-pemimpin Indonesia masih banyak yang melakukan korupsi, sesungguhnya itulah refleksi dari rakyat Indonesia saat ini. Meskipun tentu yang dikorupsikan bukan hanya uang tunai saja. Karakter pemimpin yang paling penting adalah melayani masyarakat, menjadi pedoman dan teladan bagi rakyat yang dipimpinnya.
Birokrasi masih carut-marut, kemiskinan menjamur, koruptor bebas berkeliaran tanpa beban. 

Waduh. . . !! Gini kok d bilang MERDEKA. . . !! LUCU. . . !! 
Para pejabat sedang hikmat menikmati hasil dari 'Korupsi', sementara di luar sana banyak warga miskin, pemulung, pengemis, gelandangan, masih memperjuangkan kemerdekaannya sendiri.
apakah sudah pantas Indonesia dikatakan sebagai negara yang merdeka?????????

coba simpulkan sendiri.

Lirik Lagu Overcast Terbaru : Penyesalan

Lirik by : Champlenx penggebug drum Overcast

Bukan kesenangan yang kau dapatkan dari semua...
Tapi penyesalan yang kau rasakan...
Kau lakukan semua itu tanpa tau akibatnya...
Kau lakukan semua itu hanya untuk nikmat yang semu...
Kau hancurkan semua masa depan dan cita - cita...
Semua yang kau inginkan dan yang kau harapkan kini telah sia - sia...
Musnahlah semua angan dan keinginan karna kesenangan semata...
Mungkin suatu saat kau akan sadar bahwa semua itu hanya akan menjadi penyesalan...

Thanks buat champlenx yang sudah mbuatin lirik, secepatnya akan digarap tenang saja :D

 
Opreked by Gothink